Para penggemar fanatik Cucak Rawa rata-rata memiliki keinginan yang sama, yakni memiliki kicauan Cucak Rawa yang suaranya tidak terkontaminasi oleh suara yang lainnya.
Dengan kata lain, Cucak Rawa yang memiliki citarasa yang baik adalah Cucak Rawa yang memiliki orisinalitas suara/kemurnian suaranya terjaga dengan baik.
Salah satu enyebab suara Cucak Rawa kurang berkualitas lebih dipengaruhi perawatan serta perlakuan yang kurang baik. Walau tidak sepenuhnya benar, dan tidak sepenuhnya pula bisa berhasil, Cucak Rawa yang memiliki suara kurang baik masih dapat diperbaiki.
Pada burung-burung berkicau jenis yang lain, suara variasi dari hasil memaster/manyadur suara dari burung-burung yang lainlah yang menjadi andalan. Bahkan untuk menaikkan kualitas suaranya, mereka dimaster dengan menggunakan suara-suara yang tajam (mbeset) yang bertujuan untuk mengungguli burung lain sejenisnya manakala dikonteskan. Ambilah satu contoh Murai batu, variasi suaranya lebih dari 10macam dan itupun masih bisa dimaster lagi dengan suara burung lain agar suaranya menjadi lebih dahsyat.
Hal tersebut diatas sangat bertolak belakang dengan Cucak Rawa, karena Pada dasarnya, suara kicauan Cucak Rawa yang baik adalah suara murni Cucak Rawa itu sendiri yang jelas-jelas kurang memiliki variasi, serta vokalnyapun kurang jelas (seperti berkumur-kumur)
Bilaman akita perhatikan, suara Cucak Rawa bila diistilahkan sebagai suatu kosakata, suara Cucak Rawa hanya terdiri dari suara tlang-tang-tling-tlung-tung dan hanya memiliki kisaran 5 variasi saja.
Terkontaminasinya suara cucakrawa dengan suara lain maupun kicauan burung lain yang ditirunya dapat menyebabkan kurangnya minat calon pembeli yang benar-benar mengerti akan Cucak Rawa yang secara otomatis pula akan menjatuhkan kharismanya sekaligus nilai jualnya. Langkah antisipatifnya adalah dengan menjauhkan/menghindarkannya dari kicauan maupun suara-suara yang kurang baik. Untuk kita pahami
Baca Selengkapnya...
0 comments:
Post a Comment